SMA Negeri 1 Permata. Menyambut tahun pelajaran baru 2022/2023- Setelah beberapa pekan menikmati libur sekolah, menyambut tahun ajaran baru rasanya sangat menyenangkan. Mengenakan kembali seragam yang telah lama tersimpan dan bertegur sapa bersama teman serta guru. Menyambut tahun ajaran baru merupakan perayaan yang sangat dinanti-natikan bagi siswa dan para orang tua. Terutama bagi siswa yang memasuki jenjang baru masa pendidikan. Biasanya yang paling seru dan heboh adalah bagi siswa yang memasuki sekolah jenjang PAUD,TK, dan SD.
Sekitar seminggu atau dua minggu sebelum lebaran Idul Adha atau seminggu lebaran berlalu. Denyut awal proses pendidikan di lembaga sekolah atau jenjang pendidikan dasar dan menengah akan mulai terasa. Bagi sebagian orangtua, denyut hawa pendidikan itu sudah dirasakan sejak sebelum memasuki Hari Raya Idul Adha. Saat itu putra-putri orangtua sudah mendaftar ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Jika anak diterima di suatu sekolah, beban pendidikan sudah mulai dirasakan. Beban itu juga dilanjutkan dengan persiapan memasuki lebaran Idul Adha. Dan, menyambut tahun pelajaran baru ini, orangtua benar-benar berjibaku menyiapkan keperluan pendidikan anak.
Tahun pelajaran baru sudah pasti membutuhkan biaya pendidikan yang besar. Bahkan sering diasumsikan identik dengan uang. Yang melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yang barusan mengalami kenaikan kelas dan menghadapi tahun pelajaran baru.
Ini sudah dapat diperkirakan biayanya yang tidak sedikit. Begitu pula menghadapi lebaran Idul Adha yang sudah meninggalkan kita. Semua itu sudah dipersiapkan dengan baik.
Orangtua siswa semakin menyadari bahwa pendidikan semakin penting bagi masa depan anak dan masa depan bangsa. Wajib belajar 9 tahun yang pernah diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia selama ini ternyata belum cukup aman untuk memberi bekal kepada anak bangsa yang berada dalam taraf perkembangan dan pertumbuhan. Untuk menghadapi semua itu, seorang anak memiliki latar belakang pendidikan minimal tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Begitu pemikiran masyarakat pada umunya , terutama yang mempunyai anak usia sekolah.
Para orangtua, tak mau lagi ketinggalan zaman. Wajib belajar 9 tahun tidak lagi menjadi patokan melainkan wajib belajar 12 tahun atau minimal pendidikan anak sampai pada jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Maka tidaklah mengherankan, menyambut tahun pelajaran baru bagai sebuah pesta was was bagi sebagian orang tua yang berekonomi menengah ke bawah. Kenapa tidak? Minsalnya Si Budi sudah tamat sekolah menengah pertama, otaknya cerdas dan mau masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Sementara adiknya si Yudy tamat sekolah dasar kemauannya keras untuk terus bersekolah dan masuk sekolah menengah pertama.
Agak lebih baik jika masuk jenjang Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Permata. Gratis Biaya Pendaftaran dan 1 setel baju Batik bagi siswa baru. Yang diperlu disediakan hanyalah pakaian sekolah dan peralatan lainnya oleh orangtua siswa.
Tentu masih ada yang naik kelas. Siswa juga butuh seragam baru serta buku dan peralatan yang lainnya baru. Dengan demikian, tahun perlajaran baru identik dengan serba baru. Orang tua ada yang berprinsip; Tidak ada rotan akar pun jadi.
Asal anak-anaknya dapat bersekolah, mereka rela mengurangi kebutuhannya sendiri untuk kepentingan pendidikan anak. Inilah prinsip yang masih dibutuhkan saat kenaikan harga BBM kembali terjadi.
Hari ini adalah hari pertama siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masuk sekolah, Jumat(15/07/2022). Hari ini juga sebagai penanda dimulainya tahun ajaran baru 2022/2023. Berdasarkan surat Edaran Kepada Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Oleh karena masih dalam suasana lebaran Idul Adha, hari pertama masuk juga diikuti dengan acara antara guru dengan murid.
Seperti di SMA Negeri 1 Permata Kabupaten Bener Meriah, siswa baru yang masuk langsung disambut oleh kakak kelas di pintu gerbang sekolah. Mereka saling bersalaman, kemudian juga bersalaman dengan para guru. masuk kelas masing-masing.
Setelah hari pertama siswa masuk hingga beberapa hari ke depan sekolah terutama SMA Negeri 1 Permata akan melakukan pekan atau masa orientasi sekolah (MOS) atau Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Kegiatan PLS harus bersifat mendidik/edukatif dan bebas dari perplonconan serta kekerasan. PLS harus sesuai dengan Permendikbud No 19 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) dan Siswa Baru dalam mengadakan acara pengenalan lingkungan sekolah. PLS harus diinisiasi oleh pamong guru dan kepala sekolah. Artinya para senior tidak bisa menginisasi pelaksanaan PLS untuk siswa baru.
Masa Orientasi Siswa atau disingkat MOS atau sering disebut juga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (disingkat MPLS) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan siswa baru. Masa orientasi lazim kita jumpai hampir di tiap sekolah, mulai dari tingkat SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tak pandang itu sekolah negeri maupun swasta, semua menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada siswa barunya. MOS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin dan mempererat tali persaudaraan. MOS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Tujuan MOS Dalam kegiatan MOS pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan MOS itu adalah :
MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini